JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menyebutkan, gas yang akan mengisi pipa gas Cirebon-Semarang yang akan dibangun oleh PT Rekaya Industri (Rekind) akan tersuplai dengan sendirinya. Dia mengibaratkan kondisi tersebut seperti pepatah ada gula ada semut.
"Jadi prinsipnya bahwa mereka berpandangan ada gula ada semut, kalau infrastruktur terbangun, gas pasti ada. Apakah dari FSRU atau sumber lainnya, demand juga lumayan," kata Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng di kantornya, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Masalah pembangunan, Andy menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Rekind untuk menggandeng BUMN lain dalam hal ini PT Pertagas atau PT PGN (Persero).
Dirinya menambahkan, gas tersebut diperkirakan akan mulai mengalir pada 2019. "Jadi sumber gasnya bisa dari Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) atau sumber lainnya, Trans Java pipe line akan terwujud, karena akan men-cover over suplai ke demand yang tinggi seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah," tambahnya.
Andy juga mengungkapkan, bahwa pembangunan infrastruktur pipa gas ini sebaiknya menerapkan sistem open access. "Akan memudahkan setiap sumber gas, kan Gersem buka akses, Kalija juga buka akses," tutupnya.
(Fakhri Rezy)