Sedikitnya ada 12 rumah warga yang dirobohkan. Para pemilik tetap bertahan karena harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan. Harga yang ditawarkan ke warga hanya Rp400 ribu per meter.
Kendati demikian, pembangunan tetap dilanjutkan. Pada Juli 2014, progress pembangunan tol sudah mencapai 44 persen. Berjalannya waktu, Menteri Pekerjaan Umum Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 Djoko Kirmanto memastikan bahwa tol bisa dilewati pada musim Lebaran tahun 2015.
"Yang punya jalan tol menjanjikan kepada kami, pada hari raya 2015 sudah bisa dilewati tapi belum diresmikan," kata Djoko 12 September 2014.
Kemudian proyek tersebut berlanjut pada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Kabinet Kerja Basuki Hadi Moeljono. Sejalan dengan target pemerintahan sebelumnya, proyek tol diyakini Basuki bisa rampung pada Juni 2015.
Bahkan Menteri Pupera Basuki Hadi Moeljono sempat melakukan peninjauan perdananya sebagai menteri pada tol Cikampek-Palimanan yang diharapkan dapat menjadi jalur pilihan saat Hari Raya Lebaran 2015. Pembangunan Tol Cikampek-Palimanan sendiri memiliki total panjang 116,75 kilometer (km). Di mana total investasi proyek ini sekira Rp12 triliun.