SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) menargetkan produski 538 ribu ton gula pada musim giling tahun ini. Selain itu, untuk tahun ini juga PTPN X akan terus fokus melakukan upaya efisiensi, diversifikasi, dan optimalisasi.
Direktur PTPN X M. Sulthon mengatakan, target 538 ribu ton tersebut dengan tingkat rendemen 8 persen. "Berbagai upaya kami lakukan termasuk memperluas mekanisasi budidaya tebu," kata Sulthon usai mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno saat sidak di PG Toelangan, Sidoarjo.
Kata Sulthon, industri gula tahun ini mengalami banyak tantangan. Terutama dalam masalah harga. Tahun lalu harga gula turun drastis di kisaran Rp8.500 per kilogram. Harga gula thaun lalu jauh di bawah tahun-tahun sebelumnya yang mencapai Rp9.500 per kilogram bahkan menembus di angka Rp10.000 per kilogram pada tahun 2012. Turunnya harga gula ini sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Belum lagi dengan persoalan rembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi. Gula rafinasi yang berbahan gula mentah impor semestinya untuk pasar industri makanan-minuman, namun kenyataannya masuk ke pasar gula konsumsi sehingga menekan penjualan gula berbahan tebu petani. "Kami mendukung pemerintah untuk menertibkan peredaran gula rafinasi,” tegas Sulthon.
Untuk menyiasati penurunan harga gula, PTPN X banyak melakukan efisiensi untuk menekan biaya pokok produksi. Biaya pokok produksi gula di PTPN X berhasil ditekan menjadi Rp 5.758 per kilogram pada 2014, menurun dibanding 2013 sebesar Rp 6.376 per kilogram.
”Biaya produksi gula kami termasuk yang terendah. Tahun ini kami ingin lebih rendah lagi. Dengan menekan biaya produksi, kami masih bisa mendapatkan margin meski harga gula melemah,” ujarnya.
(Fakhri Rezy)