Namun, kata JK, hal tersebut baru sebatas penjajakan yang nilai investasinya pun masih belum diketahui. Bahkan, pertemuan dengan Rusia pun tidak membahas mengenai transfer teknologi. Sebab, realisasi transfer energi tidak semudah membalikan telapak tangan.
"Enggak itukan tidak mudah, transfer teknologi itu kalau kita mau bikin banyak, kalau kita pakai kemudian kita tidak bikin buat apa, transfer teknologi jadi tidak banyak manfaatnya, kecuali mau bikin hal-hal yang banyak," pungkasnya.
Seperti diketahui, hubungan bilateral Indonesia dengan Rusia memang sudah terjalin cukup lama. Negeri Beruang Merah ini pernah menjalin kerjasama dengan Indonesia di beberapa sektor, di antaranya ekspor perikanan, rel kereta api, jalan, pabrik aluminium, produksi pesawat, sumber energi baru terbarukan, hingga kerjasama riset nuklir untuk sains dan tekno.
(Meutia Febrina Anugrah)