JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sore ini menghadap Presiden Jokowi. Sudirman pun menjadi incaran pewarta terkait wacana peluncuran varian baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite oleh PT Pertamina (Persero).
Menurut Sudirman, soal peluncuran Pertalite adalah murni cakupan Pertamina. "Itu urusan Pertamina, tak perlu ke pak Jokowi," ucap Sudirman di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Sudirman menjelaskan, pada dasarnya peluncuran Pertalite yang akan dilakukan dalam waktu dekat bukan untuk menghapus keberadaan BBM jenis Premium. Saat ini, Premium masih akan tetap dijual di SPBU-SPBU.
"Yang dilaporkan pada pemerintah, Pertalite itu adalah varian baru. Jadi bukan mau menghapus Premium, saya kira baik memberi pilihan kepada masyarakat," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, PT Pertamina (Persero) sudah membocorkan harga jual dari BBM Pertalite sekira Rp8.000-Rp8.300 per liter. BBM Pertalite digadang-gadang akan menjadi pengganti Premium hingga tahun 2017.
Di sisi lain, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil pernah menjalskan bahwa masyarakat bisa tidak membeli Pertalite jika harga jualnya dirasa mahal. Lantaran, keberadaan Premium masih tetap ada di SPBU-SPBU kota besar.
"Jangan beli, kalau mahal jangan beli," kata Sofyan kemarin.
(Fakhri Rezy)