Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri untuk menyuarakan pemikirannya. Jokowi pun berani mengkritik World Bank dan International Monetary Fund (IMF), dan Asian Development Bank (ADB) soal permasalahan ekonomi dunia. Menurut Jokowi, pemikiran lembaga asing tersebut tentang perbaikan ekonomi global adalah pemikiran yang sudah usang.
"Itu adalah pandangan usang dan perlu dibuang," tegas Jokowi saat peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta Convention Center (JCC) baru-baru ini.
Menurut Jokowi, pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya kepada tiga lembaga keuangan asing tersebut. Pola pikir tersebut harus segera diubah. "Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global," papar Jokowi.
Menurut Jokowi, saat ini dibutuhkan pimpinan global yang kolektif dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang bangkit sebagai negara berpenduduk muslim di muka bumi dan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga di dunia siap memainkan peran global. "Indonesia siap bekerja sama dengan berbagai pihak mewujudkan cita-cita itu," tuturnya.