Cara TINS Hadapi Anjloknya Harga Timah
JAKARTA – Harga timah saat ini terus merosot tajam. Guna menyikapi fenomena tersebut, PT Timah Tbk (TINS) tidak tinggal diam. Emiten dengan kode TINS ini melakukan berbagai langkah nyata.
Direktur Utama Sukrisno menjelaskan, TINS akan melakukan efisiensi untuk kegiatan eksplorasi dan produksi timah secara berkelanjutan.
"Kegiatan eksplorasi perseroan pada 2014 fokus pada kegiatan di areal Izin Usaha Penambangan (IUP) perusahaan baik di wilayah daratan maupun lepas pantai," ucap Direktur Utama, Sukrisno, saat Investor Day 2015, di Gedung BEI Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Selain itu, emiten bluechips juga biaya modal (capital expanditure/capex) untuk kegiatan eksplorasi adalah sebesar Rp120,97 miliar dan biaya operasional (opex) Rp126,92 miliar.
"Perusahan menganggarkan biaya capex 2015 di antaranya untuk pembuatan kapal survei, yaitu Kapal Geotin 4. Sebelumnya perseroan telah memiliki tiga unit kapal eksplorasi," tutur dia.
Capex itu, lanjutnya, juga untuk pengadaan alat bor darat sonic, pengadaan alat bor mekanik, pengadaan alat bor CPP, serta peralatan pendukung kegiatan eksplorasi lainnya.
Dia menjelaskan, untuk kinerja usaha 2014, produksi bijih, darat 11.207 ton meningkat 73,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya 6460 ton. Laut 21.112 ton meningkat 6,92 persen dibandingkan tahun sebelumnya 19,44 ton.
"Total produksi bijih timah 32.319 ton meningkat 23,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya 26.204 ton,"tuturnya.
Sementara itu, produksi logam timah 27.550 Mton meningkat 16,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya 23.718 Mton dan penjualan logam timah 29.907 Mton meningkat 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya 23.237 Mton
(Rizkie Fauzian)
