Staf Khusus Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu menuturkan bahwa Pertamina pada 2006 juga telah mengoperasikan ISC. Namun, pada 2009 ISC kembali vakum lantaran sejumlah oknum yang tetap ingin Petral tetap ada.
"Sekarang mungkin hasil evaluasi 2007-2009 dilihat kok bisa lebih efisien, mereka berpikir saatnya Petral bisa diberhentikan," kata Said Didu di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Dia menuturkan, pada awal 2014 Pertamina sudah mulai kembali mengoperasikan ISC secara bertahap. Di mana, ISC berperan sebagai trading yang melayani pengadaan dan penjualan minyak secara langsung untuk Pertamina.
"2014 awal sudah pengadaan langsung Pertamina. Ini kan masih paralel, Pertamina tidak menyebutkan ISC, tapi sebenarnya sudah pengadaan langsung," tambahnya.
Oleh karenanya, dengan Pertamina mengoperasikan ISC, menandakan bahwa Pertamina juga siap membubarkan Petral. "Dirut Pertamina sudah menyatakan siap menutup, mereka pasti sudah memperhitungkan. Pertamina bisa kok tanpa Petral," tutupnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)