Menurut pengamat ekonomi A Prasetyantoko, reshuffle kabinet kerja Jokowi-JK dibutuhkan untuk memperbaiki perekonomian Indonesia. Pasalnya, ada beberapa menteri yang tidak kompeten menjalankan tugasnya selama enam bulan ini.
Perombakan kabinet atau reshuffle bisa memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia, namun tergantung kepada prosesnya, apakah akan membuat kegaduhan atau tidak.
"Tergantung pada prosesnya sendiri. Apakah akan buat kegaduhan? Kalau ya buat kegaduhan, itu enggak ada gunanya. Tapi kalau smooth, tenang, itu akan meningkatkan confidence," katanya di Kantor BPKM, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Dirinya pun mengingatkan ketika melakukan reshuffle, para menteri ini harus benar-benar atau sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai, ketika sudah reshuffle, malah membuat perekonomian Indonesia makin memburuk.
"Yang kedua, itu gantinya benar enggak? Jangan-jangan yang diganti malah yang kompeten. Jadi kita maunya ditangani profesional sehingga kebijakannya yang benar. Jangan yang enggak mengerti jadi menteri. Yang mengerti akan makro keuangan," jelasnya.
(rzk)