Pembicaraan mengenai produksi mobil tersebut merupakan hasil pertemuan antara Kepala BKPM Franky Sibarani dan jajaran direksi SAIC-GM-Wuling (SGMW) di Qindao, China.
"Mereka juga komitmen untuk menggunakan kandungan lokal sampai 65 persen," kata Koordinator Pemasaran Investasi BKPM untuk China, M Harri Santoso, kepada Antara, di Beijing, usai pertemuan, Jumat malam.
SGMW berencana memulai pembangunan pabrik pada Juli 2015 di Indonesia dan mulai memproduksi kendaraan bernama Wuling pada 2017. Produksi mobil tersebut dengan nilai investasi sebesar 700 juta dolar AS.
"Untuk lahan, mereka sudah siap bekerja sama dengan Delta Mas, kawasan industri di Cikarang yang dikembangkan Sinar Mas Group, dengan kebutuhan lahan sekira 60 hektare," kata Harri.
Dari luas lahan yang diperlukan tersebut, 50 persen akan digunakan untuk pabrik Wuling dan sisanya untuk sang pemasok yaitu sebanyak 12 perusahaan suku cadang.
"Jumlah tenaga kerja yang bisa diserap sekira 1.500 orang yang bekerja di pabrik dan 1.200 orang untuk supplier-nya," tuturnya.