Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tarif Tol Cipali Tidak Ekonomis & Kontraproduktif

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 15 Juni 2015 |10:58 WIB
Tarif Tol Cipali Tidak Ekonomis & Kontraproduktif
Jalan Tol Cipali (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Pembangunan tol ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan saat mudik Lebaran 40 hingga 50 persen.
 
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)  Tulus Abadi menuturkan, hal ini patut diapresiasi, namun penetapan tarif tol Cipali dinilai tidak ekonomis, bahkan kontraproduktif.

Semula, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan tarif dasarnya Rp750/km, tapi dinaikkan menjadi Rp824/km, alasannya karena miskalkulasi oleh investor.

"Penetapan tarif yang miskalkulasi itu seharusnya tidak dibebankan pada konsumen. Tarif yang mahal akan mengakibatkan, pertama Tol Cipali menjadi tidak efisien untuk memperlancar arus barang, dan artinya tidak mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi," tuturnya dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (15/6/2015).

Menurutnya, ini ditandai dengan truk-truk pengangkut barang yang tidak akan lewat tol Cipali, karena tarifnya dinilai tidak ekonomis. Untuk truk tarifnya bisa mencapai Rp450 ribuan.

Kedua, tarif tol Cipali justru menjadi beban ekonomi baru, karena akan menambah logistic fee bagi sektor usaha.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement