JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, Indonesia tetap memerlukan utang dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi dengan melakukan pembangunan-pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian.
Padahal, terus melakukan utang juga tidak baik, meskipun sampai saat ini posisi utang Indonesia terhadap GDP masih rendah dengan 26 persen, berbeda dengan Yunani yang belakangan ini bangkrut lantaran utannya 200 persen terhadap GDP.
"Kita akan tetap perlu utang. karena untuk infrastruktur itu kita membutuhkan dana sekitar Rp5.500 triliun, untuk infrastruktur dalam lima tahun," kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Sofyan menyebutkan, dari total kebutuhan dana infrastruktur, pemerintah disinyalir hanya bisa menyediakan sebesar 40 persen dari total yang sebesar Rp5.500 triliun. Dan dari 40 persen pun ada bantuan dari utang.