"Saya lihat kmrn di data antara negara-negara lain, kita ratio utang terhadap GPD ratio bagus, masih di bawah 25 persen, masih kecil. Artinya lebih sehat," sebutnya.
Menurut Jokowi, pemerintah tidak mempersalahkan jika melakukan utang. Namun utang tersebut harus dikelola dengan baik dan jangan menghabiskan untuk konsumtif.
"Kalau lihat itu, buat saya, berdayakan utang jangan sampai masuk ke sektor yang tidak kendalikan produktif. Jangan sampai kita pinjam, kita pakai untuk subsidi BBM, kita pinjam untuk konsumtif. Itu enggak bisa. Makanya sama seperti perusahan, masa pinjam bank lalu pakai untuk beli makan atau beli mobil. Enggak betul. Yang benar saja. Maka harus masuk ke sektor produktif, industri dan lain-lain," tukasnya.
(Fakhri Rezy)