Presiden meminta kepada semua pihak, khususnya Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina, saling berintegrasi dalam proyek ini. Dia mengingatkan, jangan sampai integrasi proyek hulu hingga hilir minyak dan gas bumi dengan nilai total investasi USD5,8 miliar hanya di atas kertas.
“Saya meminta kepada Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, serta Pertamina dalam pengembangan proyek monetisasi gas Donggi Senoro ini betul-betul dikawal tereintegrasi di lapangan bukan hanya tereintegrasi di atas kertas,” paparnya mengutip Sekretariat Kabinet, Senin (3/8/2015).
Presiden Jokowi meminta agar proyek-proyek tereintegrasi dibangun di semua daerah, dan integrasi itu, bukan hanya di atas kertas tapi di lapangan hulu dan hilir, dari produsen gas dan para pengguna baik industri petrokimia, pembangkit listrik maupun pembeli LNG.
Adapun mengenai sumbatan dan hambatan yang berkaitan dengan proses integrasi itu, Presiden meminta Kementerian ESDM untuk mencari dan mengidentifikasinya.
“Jika hambatannya kecil hingga sedang, hambatannya, bisa diselesaikan sendiri, namun jika hambatannya besar dan perlu back up politik dari Presiden, silahkan sampaikan kepada saya,” tutur Jokowi.
(Martin Bagya Kertiyasa)