Ketua Perhimpuna Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Bustanul Arifin mengatakan, jumlah persentase petani semakin lama terus mengalami penurunan. Pasalnya, banyak petani yang saat ini sudah beralih profesi.
"Perubahan struktural jumlah dan persentase petani makin lama makin turun. Sekira 15 ribu orang per tahun pengurangannya. Rupanya mereka alih profesi," kata Bustanul di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Hal ini, lanjut Bustanul tidak seperti yang diharapkan banyak pihak. Terlebih, pergeseran profesi petani tidak masuk dalam sektor industri.
"Mereka harusnya masuk sektor industri atau jasa, ternyata mereka memburuh. Buktinya sektor industri menurun. Artinya kan industri enggak mampu menyerap," kata dia.
Hal ini, lanjutnya, membuat angka kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami peningkatan per Maret 2015. Tercatat, angka kemiskinan naik 0,26 persen dibandingkan September 2014 menjadi 28,59 penduduk.
Terlebih lagi, Bustanul menilai Pemerintah nantinya agak sulit melakukan swasembada pangan jika angka petani terus menurun. Padahal, salah satu target Pemerintah saat ini yaitu dapat mewujudkan swasembada pangan pada 2017 mendatang khususnya untuk beras.
Sementara itu, Kepala BPS Suryamin juga menyatakan hal yang hampir serupa. Pasalnya, dari data BPS, pada 2003 terjadi penurunan jumlah petani ke 2013 yaitu dari 31 juta menjadi 26 juta.
"Artinya ada pergeseran tapi yang lima juta kemana perlu pengkajian lebih lanjut lagi," jelas dia.
(rzk)