JAKARTA – Ada sejumlah layanan aplikasi yang bersaing ketat tengah menjamurnya layanan transportasi berbasis aplikasi di Tanah Air. Tiga di antaranya sangat familiar yakni Go-Jek, GrabBike dan taksi Uber.
Berikut ini fakta seputar aplikasi jasa transportasi tersebut:
Taksi Uber
• Didirikan oleh Travis Kalanick dan Garret Cam pada 2009
• Bukan perusahaan armada taksi tetapi hanya menjadi penghubung antara penumpang dan pemilik rental mobil lewat aplikasi
• Kini aplikasi yang dikembangkan dengan modal Rp650 miliar ini telah memiliki omset Rp240 triliun
• 300 pengguna Uber di seluruh kota di dunia
• Terdiri dari Amerika Serikat (181 kota), Eropa (22 negara, 54 kota), Asia (19 negara, 51 kota), Afrika (5 negara, 5 kota), Australia (10 negara bagian, 6 kota)
GrabBike
• Pendiri: Anthony Tan
• Jumlah pengendara : (belum diketahui namun di Asia Tenggara memiliki 75.000 pengemudi) • Layanan: Transportasi
• Wilayah operasi: beroperasi di 6 negara dan 21 kota di Asia tenggara
• Pendanaan: memperoleh USD340 juta dari Tiger global management, Vertex Venture Holdings, GGV Capital, Hillhouse Capital, Qunar, SoftBank
• Kekuatan: Penuh sumber daya-mampu menembus pasar dengan cepat, memiliki data pengguna loyal
Go-Jek
• Pendiri: Nadiem Makarim
• Pengendara lebih dari 2.500
• Layanan: antar makanan, kurir instan, dan transportasi
• Wilayah operasi: selain Jakarta sudah ada di Bandung, Surabaya, dan Bali
• Jumlah pendanaan: tidak diketahui (sumber perusahaan asal Singapura NSI Venture)
• Kekuatan: pemahaman baik terhadap pasar lokal, fokus hanya untuk sepeda motor (fsl)
(Martin Bagya Kertiyasa)