Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

HT: Masyarakat Bawah Membutuhkan Proteksi

Firmansyah , Jurnalis-Jum'at, 23 Oktober 2015 |07:25 WIB
HT: Masyarakat Bawah Membutuhkan Proteksi
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (Foto: Okezone)
A
A
A

AMBON - Masyarakat bawah membutuhkan proteksi dari pasar bebas. Tanpa proteksi kesenjangan sosial akan makin menjadi.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, proteksi sangat dibutuhkan oleh masyarakat bawah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dia mencontohkan saat ini saja sudah bisa dirasakan bagaimana pusat perbelanjaan modern menggerus pasar-pasar tradisional.

“Kalau pemerintah bijaksana, dibuat zona-zona jangan memakan pasar masyarakat tradisional karena mereka belum mampu bersaing. Itu contoh,” kata HT, saat jumpa pers jelang Deklarasi Partai Perindo, Maluku.

Hal yang sama terjadi bila masyarakat dihadapkan langsung dengan pasar bebas MEA yang akan berlaku pada akhir tahun ini. Masyarakat bawah akan tergilas dengan pemilik modal yang jauh lebih besar, pesaing yang lebih memiliki keterampilan dan pengalaman. Dia mengatakan seharusnya pemerintah memproteksi masyarakat bawah agar tidak langsung berhadapan dengan pasar bebas.

Selain Proteksi HT juga mengatakan pentingnya dorongan bagi masyarakat yang pertama adalah akses modal yang tak hanya murah namun mudah dan merata. Sebab murah, namun bila sulit untuk mendapatkan akses maka masyarakat akan meminjam di bank gelap atau rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Kedua, adalah pelatihan keterampilan agar lebih produktif dan mampu bersaing.

Masyarakat bawah seperti UMKM, petani, nelayan, buruh, pengangguran dan profesi lainnya yang berpenghasilan rendah harus didorong untuk bertumbuh lebih cepat dibanding menengah atas. Dengan begitu kesenjangan akan menyempit dan penggerak ekonomi akan lebih banyak dari sebelumnya.

Dia mengilustrasikan sebuah mobil akan sulit jika untuk diangkat oleh dua orang dewasa dan beberapa lagi anak-anak. Namun bila yang mengangkat adalah 20 orang dewasa maka mobil tersebut akan mudah diangkat. Begitulah dia menggambarkan bila masyarakat bawah naik kelas menjadi menengah maka kekuatan untuk mendorong ekonomi Indonesia untuk maju akan jauh lebih besar.

Hal ini, kata HT, sudah terjadi di Tiongkok dimana negara ini mampu mendorong perekonomian masyarakat bawah.

“Banyak kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah supaya mereka tumbuh lebih cepat,” tegasnya.

Hasilnya ekonomi Tiongkok jauh melesat dengan pertumbuhan 9 persen per tahun. Sebaliknya yang terjadi di India yang menganut pasar bebas, pertumbuhan hanya terjadi di menengah ke atas dan kesenjangannya luar biasa.

Hary menuturkan bila kembali kepada semangat daripada berbangsa dan bernegara, sebagaimana dituangkan dalam pembukaan UUD 45 maka seharusnya Indonesia adil dan makmur.

“Merdeka, bersatu, berdaulat, ketiga ini sudah kita miliki. Namun apakah Indonesia sudah adil dan makmur. Jadi selama 70 tahun merdeka kita belum memenuhi tujuan berbangsa dan bernegara,” tutur HT.

Hary mengatakan untuk menjadi negara maju Indonesia harus melompat empat kali lipat dari saat ini.

“Satu-satunya cara masyarakat menengah bawah ini harus naik kelas, kalau mereka tidak naik kelas, jumlah pihak yang ikut membangun ekonomi nasional ini terbatas, ya yang menengah atas saja,” ujarnya.

Deklarasi Maluku

Ribuan kader Partai Perindo hadir dalam deklarasi dan pelantikan DPW dan DPD Partai Perindo Maluku di Islamic Center Maluku, Kamis (22/10/2015).

Orasi politik yang dibawakan oleh Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT), membakar semangat ribuan kader yang hadir. “Perindo hadir di Maluku untuk membuat Maluku maju, kita hadir di Ambon untuk membuat Ambon maju,” kata HT yang disambut gemuruh tepuk tangan para ribuan kader.

Hary mengajak seluruh kadernya di Maluku untuk bekerja keras mewujudkan kesejahteraan Indonesia melalui Partai Perindo .

“Indonesia harus berubah, perubahan itu hanya bisa dilakukan melalui kebijakan, dan yang bisa membuat kebijakan itu legislatif dan eksekutif. Artinya partai perindo harus di situ. Perindo harus menang,” kata HT.

Dia berpesan agar para kadernya selalu menjaga citra dan integritas partai. Perindo hadir bukan untuk dilayani namun melayani, oleh karenanya ia mengajak seluruh kader untuk membangun infrastruktur partai yang mengakar hingga kepengurusan tingkat RW agar mampu lebih dekat dengan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPW Maluku, M. Isa Raharusun dalam sambutannya menyampaikan Perindo hadir bukan untuk meramaikan pemilihan umum 2019 mendatang tetapi partai ini hadir dengan satu tujuan yakni menyejahterakan Indonesia lahir dan batin.

“Mari kita bersama-sama memajukan Maluku bersama-sama bapak Hary Tanoesoedibjo yang sudah terbukti secara kongkrit dan jelas akan gagasan ekonomi kerakyatannya,” tegas Isa.

Selain itu, sebagai bentuk pelayanan Perindo bagi masyarakat Maluku, HT menyerahkan mobil ambulance bagi DPW Maluku. Ambulan tersebut ditujukan untuk melayani masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi lemah.

Di Ambon, HT di beri gelar adat Anak Negeri Hative Besar. Dalam pemberian gelar tersebut lagu daerah khas Maluku didendangkan, mengiringi langkah Hary Tanoesoedibjo (HT) dan jajaran pengurus DPP Partai Perindo Ketua Dewan Penasehat Syarwan Hamid, Sekjen Ahmad Rofiq, Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik M Yamin Tawary, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Fathur Rahman, Ketua Bidang Keagamaan Abdul Khaliq, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Wibowo Hadi dan Wasekjen Donny Ferdiansyah menuju kantor pemerintah Negeri Hative Besar, Teluk Ambon, Maluku.

Masyarakat setempat menyebutnya sebagai ritual kain gandong. Ritual yang biasa dibawakan untuk menyambut tokoh-tokoh besar yang datang ke tanah Maluku. Kepala Desa atau Raja Hative Besar Johanes Helaha menyambut kedatangan HT dengan memakaikan kebaya dansa berwarna biru dan selendang putih bermotif kepada HT. Dengan penyematan pakaian tradisional Maluku itu, HT resmi menyandang gelar adat Anak Negeri Hative Besar.

"Saya sebagai kepala pemerintahan Negeri Hative Besar mengukuhkan dan mengangkat Bapak Hary Tanoesoedibjo sebagai warga Negeri Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon," ujar Johanes disambut tepuk tangan warga Negeri Hative Besar.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement