Selain melihat adanya ancaman, Bambang menyebut era MEA juga merupakan sebuah peluang bagi Indonesia, termasuk para penilai untuk mencari pasar di negara-negara ASEAN.
"Jangan sampai kita defensif, supaya lahan kita tidak digerogoti. Seperti kebanyakan pengusaha, saat kondisi sulit, selain antisipasi, jika ada ancaman, perlu juga mencari peluang," jelasnya.
Bambang pun meminta, para penilai aset Indonesia dapat menggarap pasar potensi di negara ASEAN lainnya, seperti negara Myanmar yang kini tengah menggerakkan ekonominya dari ekonomi tertutup menjadi terbuka.
"Seperti di Myanmar, barangkali bisa jadi lahan bapak ibu semua karena sekarang ekonominya terbuka, jadi prospeknya pasti bagus. Dalam konteks MEA, selain berpikir muncul ancaman dan tantangan, tapi lebih melihat peluang," tukasnya.
(Fakhri Rezy)