DUBAI - Beberapa perusahaan properti komersial terbesar di dunia sedang berencana memperluas usahanya di Arab Saudi. Mereka memilih negara kerajaan ini karena melihat suatu saat ekonomi negara ini akan mengurangi ketergantungan terhadap minyak yang harganya terus anjlok.
Dilansir dari laman the World Street Journal, Jumat (5/2/2016), pergerakan ini datang ketika perusahaan besar seluruh dunia melakukan ekspansi dalam rangka berjuang terhadap pangsa pasar di sebuah industri konsolidasi jasa real estat komersial.
Akan tetapi, ekspansi ke Arab Saudi juga menunjukkan perusahaan melihat peluang bahwa Arab Saudi akan berubah menjadi negara real estat sebagai bagian dari strategi diversifikasi yang sebelumnya sebagai negara yang bergantung pada minyak.
"Harga minyak bergoncang hampir memaksa kebangkitan kembali dan menciptakan ekonomi baru, yang menarik minat bisnis global," kata Kepala Penelitian Cluttons, Faisal Durrani, sebuah konsultan properti yang berbasis di London dan agen real estat yang tengah mencari untuk membuka kantor di Arab Saudi.
Sederetan perusahan perusahaan properti terbesar di dunia seperti CBRE Group, Jones Lang LaSalle (JLL), dan Colliers International pun berencana membuka kantor baru maupun penambahan kantor dari yang sudah ada di Negeri Raja Minyak tersebut.
CBRE Group perusahaan jasa komersial real estat jasa terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, telah menerima persetujuan awal untuk mendapatkan lisensi dalam rangka melakukan penelitian dan konsultasi di negara kerajaan tersebut. Demikian ungkap Nicholas Maclean, Managing Director Kelompok Bisnis CBRE Group di Timur Tengah.
Selain itu, lanjut Maclean, CBRE juga tengah dalam diskusi dengan calon mitra lokal yang dibutuhkan untuk memulai jasa broker, manajemen properti dan jasa penilaian. Meski demikian, dia berharap CBRE akan beroperasi di Arab Saudi pada akhir kuartal kedua.