DUBAI - Pengembang properti asal Uni Emirat Arab (UEA) Emaar Properties menjadi pengembang terbesar di Arab dalam peringkat yang dirilis oleh Forbes.
Seperti dilansir dari Gulf News, Kamis (8/9/2016), Emaar menjadi pengembang terbesar dengan nilai aset mencapai USD21,7 miliar atau setara dengan Rp284,9 triliun (kurs Rp13.132 per USD).
Selain nilai aset yang terbesar, Emaar juga punya pendapatan tertinggi di antara pengembang properti Arab lainnya sebesar USD3,7 miliar atau ekuivalen Rp48,5 triliun.
Di bawah Emaar, pengembang dua pengembang besar lainnya yang dirilis Forbes adalah Damac Properties dan Aldar Properties. Damac menjadi pengembang properti terbesar kedua dengan pendapatan sebesar USD1,2 miliar atau sama dengan Rp15,7 triliun.
"Dengan gejolak yang ada di GCC, pasar real estat di Uni Emirat Arab masih kuat dan terbukti adaptif untuk berubah," kata Editor in Chief Forbes Midle East Khuloud Al Omian.
Jabal Omar Development Co menjadi pengembang dengan nilai pasar tertinggi USD14,1 miliar atau setara dengan Rp185,1 triliun.
Di antara perusahaan swasta, peringkat dipimpin oleh Dial Qatar dan Dubai Properties, serta Wasl Asset Management Group (Wasl Properties), Nakheel, dan Arenco Real Estate.