Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Modal USD40 Juta, Indorama Bangun Pabrik dalam 7 Bulan

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 10 Februari 2016 |13:44 WIB
Modal USD40 Juta, Indorama Bangun Pabrik dalam 7 Bulan
Ilustrasi pabrik benang. (Foto: Okezone)
A
A
A

SUBANG - PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) telah meresmikan pabrik baru senilai USD40 juta (setara Rp556 miliar dengan kurs Rp13.900 per dolar) dengan waktu pembangunan hanya tujuh bulan.

Pemimpin Perusahaan Grup Indorama Sri Prakash Lohia mengatakan, pembangunan pabrik yang dilakukan ini merupakan pembangunan pabrik tercepat dari sembilan pabrik yang telah terbangun.

"Kita tambah lagi satu pabrik di sini. Tujuh bulan sudah bisa diselesaikan. Di mana coba bisa bangun pabrik dengan proses yang cepat," ujar Lohia di Kawasan Pabrik Indorama, Subang, Jawa Barat, Rabu (10/2/2016).

Selain itu, dari beberapa pabrik yang tersebar di beberapa negara seperti Vietnam, Uzbekistan, Turki, Myanmar, Indonesia menjadi negara dengan proses penyelesaian izin konstruksi tercepat, sehingga memudahkan dan mempercepat pembangunan.

"Dari 40 tahun kita ada, ini pembangunan yang paling cepat. tujuh bulan sudah selesai. Biasanya satu sampai lima tahun baru selesai, di sini hanya tujuh bulan. Di Uzbek itu paling cepat sebelumnya, hanya 15 bulan," terang Lohia.

Pabrik baru perusahaan yang bergerak di sektor hulu tekstil meresmikan pabrik kesembilan dengan kapasitas produksi mencapai 10.800 metrik ton per tahun.

Produk yang akan dihasilkan dari pabrik tersebut adalah benang pintal dengan kebutuhan tenaga kerja 270 orang. Lokasi dari pabrik ke sembilan ini menempati lokasi tanah pabrik yang telah dibeli sejak 1997 seluas 50 hektare.

Indorama sendiri memiliki rencana investasi sebesar Rp593,75 miliar dan sudah terealisasi sebesar Rp583,8 miliar. Perusahaan menjual 65 persen produknya ke 80 negara yang terbesar dengan segmen menengah tinggi. Pada 2014, Indorama mencatatkan penjualan ekspor mencapai USD427 juta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement