JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, jumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Surabaya telah tumbuh lebih dari 300 persen. Saat ini, Surabaya telah memiliki sekitar 3.000 UKM dari total UKM pada tahun 2010 sebesar 92 UKM.
"Dari 2010, kita sudah bikin 3.000 UKM lebih. Ini yang saya ajarkan di warga Surabaya," jelas Risma di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Menurut Risma, selama ini masyarakat Surabaya dididik untuk dapat mandiri. Sehingga, masyarakat dapat secara mandiri melakukan kegiatan perekonomian tanpa harus bergantung pada lowongan pekerjaan. "Saya tidak mengajarkan masyarakat Surabaya untuk ikut kerja dengan orang. Saya ajarkan kepada mereka untuk menciptakan pekerjaan sendiri," jelas Risma.
Selain itu, Risma juga memiliki trik untuk meningkatkan jumlah wirausaha di Surabaya. Trik ini dua yakini dapat mengatasi jumlah pengangguran di kota pahlawan tersebut.
"Saya melatih karang taruna, saya hidupkan lagi untuk dia menciptakan lapangan kerja, dan Alhamdulillah mereka cepat sekali. Satu tahun mereka bisa punya pegawai sampai 50 orang. Saya belajar dari orang-orang Padang yang mengelola restoran Padang," jelasnya.
Risma melanjutkan, pertumbuhan UKM ini berbanding terbalik dari total investasi di Surabaya. Akibat perlambatan ekonomi, investasi di Surabaya cenderung fluktuatif dalam dua tahun terakhir. Namun hal ini mampu diatasi oleh pertumbuhan sektor UKM yang justru meningkat dalam lima tahun terakhir.
"Pertumbuhan investasi di Surabaya naik di 2014 sebesar 7 persen, di 2015 turun seperti perekonomian nasional, tapi pada awal tahun ini naik sekitar 6 persen," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)