Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Industri Mebel RI Harus Berani 'Jajah' Seluruh Negara

Lukman Hakim , Jurnalis-Kamis, 25 Februari 2016 |12:02 WIB
Industri Mebel RI Harus Berani 'Jajah' Seluruh Negara
Ilustrasi : Okezone
A
A
A

Artinya industri ini harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat sekitar industri berada. “Namun yang paling penting, industri mebel harus berwawasan lingkungan. Jangan hanya mengejar keuntungan semata. Pengusaha mebel harus sensitif terhadap isu-isu lingkungan. Misalnya jangan sampai menggunakan bahan kayu yang ilegal,” katanya.

Di sisi lain, Nur Cahyadi meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong pertumbuhan industri mebel. Apalagi pemerintah menargetkan ekspor produk mebel mencapai USD5 miliar per tahun, naik dua kali lipat dibandingkan dengan target tahun 2015 yang hanya sekitar USD2,2 miliar per tahun.

“Kontribusi Jatim terhadap total ekspor mebel cukup besar, yakni sekitar 60 persen. Kami akan coba pertahankan di angka itu,” kata dia.

Wakil Ketua II DPD AMKRI Jatim Halim Rusli menyatakan, sumber bahan baku yang melimpah dan sumber daya manusia banyak merupakan keunggulan Indonesia dalam industri mebel dibanding dengan negara lain. Dalam aspek produk, keunggulan Indonesia, yaitu produk dibuat dengan sentuhan tangan langsung, berbeda dengan mebel luar negeri yang sudah menggunakan teknologi canggih.

Cita rasa seni dari sentuhan tangan tidak akan bisa tergantikan mesin. Namun, dia tetap menekankan pentingnya inovasi model produk. “Untuk model memang harus update dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar global. Sebab perubahan model furnitur sangat cepat. Kami tentu tidak bisa membuat model yang semau gue dan harus menyesuaikan luar negeri,” katanya.

Wakil Ketua I DPD AMKRI Jatim Peter Tjioe meyakini industri mebel tidak akan pernah mati. Industri mebel akan tetap tumbuh sejalan dengan pertumbuhan properti. Baginya potensi pasar mebel tetap terbuka luas, tidak ada masalah. Justru yang menjadi masalah saat ini, yaitu ada oknum-oknum yang membuat suasana kerja di pabrik menjadi tidak nyaman. (dan)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement