JAKARTA - Sepanjang 2015, pemerintah sempat kewalahan untuk menghadapi musim kemarau panjang (el-nino) yang melanda berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya kebakaran lahan hutan dan lahan gambut, pemerintah pun juga sempat khawatir terhadap tersedianya pasokan bahan makanan pokok, terutama beras.
Namun, berdasarkan angka sementara (asem) tahun 2015 dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi sepanjang tahun 2015 justru mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Secara year on year, BPS mencatat peningkatan produksi padi sebesar 6,37 persen.
"Jumlah ini meningkat dari tahun 2014 sebesar 4,51 juta ton menjadi 75,36 juta ton," jelas Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Kenaikan produksi padi ini sebagian besar terjadi di Pulau Jawa sebesar 2,31 juta ton. Sedangkan daerah luar Pulau Jawa menyumbang sebesar 2,21 juta ton.
Kenaikan produksi tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1.653,32 ribu ton. Sedangkan untuk daerah luar Jawa, daerah Sumatera Selatan tercatat sebagai daerah dengan total produksi padi tertinggi sebesar 577,49 ribu ton. Demikian data yang dilansir BPS berdasarkan hasil panen pasca el-nino.
Untuk diketahui, kenaikan produksi ini terjadi pada subround Januari-April sebesar 1,49 juta ton (4,73 persen), Mei-Agustus sebesar 3,02 juta ton (13,26 persen), dan September-Desember sebesar 1,80 ribu ton (0,01 persen).(rai)
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)
