Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertamina: Permintaan BBM Tak Melonjak Akibat Gempa

Antara , Jurnalis-Kamis, 03 Maret 2016 |18:35 WIB
Pertamina: Permintaan BBM Tak Melonjak Akibat Gempa
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A


PEKANBARU - PT Pertamina (Persero) Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau mengaku, permintaan bahan bakar minyak di wilayah Provinsi Sumatera Barat terutama tidak mengalami kenaikan berarti akibat gempa 7,8 Skala Richter mengguncang Kepulauan Mentawai.

"Meski panik, tapi beberapa SPBU di Padang masih wajar. Belum terlalu rush (permintaan tinggi) seperti di Aceh. Kalau di Aceh, orang berbondong-bondong beli minyak dulu, baru lari," papar Kepala Pertamina Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia melalui telepon genggam dari Pekanbaru, Kamis.

Dirinya mengaku, sedang berada di Kota Padang, Sumatera Barat saat terjadi gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter, Rabu (2/3) malam atau pukul 19.49 WIB lokasi 5,15 Lintang Selatan-94,05 Bujur Timur sekitar 682 kilometer Barat Daya Kepulauan Mentawai.

Setelah kejadian gempa dirasakan di daerah tersebut sekitar III MMI, lajut Ardyan, sejumlah warga terlihat menyusun barang ke mobil atau kendaraan dan sebagian lagi memenuhi lokasi beberapa SPBU di Kota Padang.

"Tapi ada sih, belanjanya lebih banyak dari biasanya. Tapi antrian tidak terlalu rush seperti gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004. Karena orang pada sibuk lari ke arah bukit semuanya," kata dia.

Ardiyan menjelaskan, hari ini dipastikan pasokan ke 112 unit SPBU di Sumbar baik untuk BBM jenis premium, jenis pertalite, jenis pertamax dan jenis solar .

Pada waktu normal, rata-rata pasokan dalam sehari di Sumbar untuk BBM jenis solar berkisar 1.100 sampai 1.300 kiloliter per hari, sedangkan jenis premium sekitar 2.200 sampai 2.300 kiloliter per hari dan pertalite sekitar 1.500 kiloliter per hari.

"Kalau harian, kita sulit hitung karena cuma satu hari. Karena stok rata-rata di Sumbar itu sampai dua hari. Tapi kalau misalnya nanti setelah dua hari, pasti akan terlihat mobil tangki kewalahan penuhi pasokan. Itu baru terjadi rush," ucapnya.

Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat dilaporkan malam tadi akibat gempa dengan kekuatan 7,8 Skala Richter sempat panik karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika setempat mengeluarkan peringatan dini bagi warga di sepanjang pesisir pantai barat Sumatera.

Akibat gempa ini, ribuan warga di Padang panik dan menuju ke tempat yang lebih tinggi dari permukaan laut seperti daerah by pass dan Limau Manis. Tidak luput sejumlah SPBU diserbu warga untuk mengisi bahan bakar minyak.

Pengoperasian sejumlah SPBU ini, juga tidak terlepas dari pemadaman listrik yang tidak dilakukan oleh PT PLN setempat.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement