YOGYAKARTA - Pertarungan negara-negara untuk mendapatkan investasi memang cukup beragam. Banyak negara memberikan memberikan keringan tarif atau bahkan pembebasan pajak demi menarik minat investor.
Oleh karena itu, banyak negara memberikan keringan pajak yang sangat besar, dan biasa disebut negara tax haven. CEO Asuransi Astra Buana Santosa mengatakan, salah satu negara yang menawarkan tarif rendah di Asia adalah Singapura.
"Dia menawarkan biaya untuk ekspor-impor itu 10 persen. Memang tidak sebesar negara tax haven, tapi lebih kecil dari Indonesia yang tarifnya 25 persen," kata dia Kepada Okezone di Yogyakarta.
(Baca Juga: Bos Asuransi Astra Angkat Bicara soal Panama Papers)
Meski demikian, dia mengaku Astra belum berminat untuk menggunakan cara-cara itu. Menurutnya, sebuah perusahaan memiliki perusahaan offshore memamg tidak melanggar hukum.
"Pemegang saham kita tidak mau melanggar hukum, jadi kita tidak mau juga untuk melakukan pelanggan. Meskipun, tidak masalah kalau kita punya vehicle di luar," kata pria yang tengah gencar mempromosikan twitternya @snt4online tersebut.
Dia mencontohkan perusahaan ponsel ternama Apple Inc. Saat ini, Apple memiliki berbagai perusahaan di luar negeri yang digunakan sebagai reserve dana, jika terjadi guncangan di pasar. Pasalnya, tarif pajak di Amerika Cukup besar.
"Mereka kan sudah punya banyak uang di perusahaan yang di Amerika, jadi percuma. Nah daripada diambil lalu kena pajak besar, maka dia taruh di perusahaan yang di luar negeri," jelas dia.
"Nah, ini yang sekarang masih dikaji agar mereka kena pajak juga meski punya perusahaan di luar negeri. Tapi, aturan ini kan ditentang dan masih tarik ulur," tutupnya.
(Dani Jumadil Akhir)