JAKARTA - Pengguna media sosial sebagai sarana promosi cukup jitu. Pasalnya, menggunakan media sosial cukup memancing rasa keingintahuan masyarakat. Hal inilah yang dilakukan oleh restoran Bakso Djingkrak. Bukan karena menunya yang unik, melainkan karena adanya pelayannya yang tampil cantik nan seksi.
Beberapa hari kemarin hingga saat ini para pengguna media sosial ramai membahas pembukaan sebuah restoran bakso baru dengan brand Bakso Djingkrak. Bukan karena menunya yang unik, melainkan karena adanya pelayannya yang tampil cantik nan seksi.
Tepat pada tanggal 19 April kemarin salah satu pengguna media sosial mengunggah foto pembukaan Bakso Djingkrak yang berlokasi di Jl Danau Sunter Utara Blok F 20 no 25 Jakarta Utara. Bukan foto makanannya yang diunggah melainkan para pelayan seksi yang tampil dengan kaos leher rendah.
Tapi siapa sangka, ternyata mereka bukanlah pelayan di restoran bakso tersebut, melainkan para pemilik Bakso Djingkrak. Pada pembukaan kemarin memang mereka sengaja untuk turun tangan langsung melayani pelanggannya.
"Yang di foto itu kita pemiliknya. Saya Yusy, Agnes sama Susan. Sama ada satu lagi cuma dia ngurusin bahan baku di Bandung," tutur Yusy kepada Okezone di Bakso Djingkrak, Jakarta.
Yusy mengaku, sebenarnya tampil seksi dan sampai heboh di dunia bukanlah niatan awal mereka. Dia mengaku awalnya mereka sepakat untuk turun tangan langsung melayani pelanggannya.
(Foto Dok: Okezone)
Namun mendekati hari pembukaan tercetus ide untuk menggunakan pakaian yang trendy dengan kaos yang dimodifikasi digunting bagian lehernya dan lengannya. "Itu enggak sengaja sebenarnya. Kan memang baju miring gitu lagi ngetren. Jadi baju biasa kami sobek dan kami pakai miring," imbuhnya.
Kala itu, wanita yang berusia 40 tahun itu sedang sibuk melayani pelanggan yang membeludak. Sembari melayani tanpa sadar kerah kaosnya turun hingga hampir bagian dadanya. Nah pada saat itulah ada salah satu pelanggan yang iseng memfoto dirinya dan mengunggah ke media sosial.
"Ternyata makin siang makin melar. Nah karena sibuk ngelayanin pelanggan, enggak sengaja turun ke buka. Terus ada yang jail fotoin kita dimasukin ke media sosial," akunya.
(Foto dok: Instagram Baksodjingkrak)
Yusy menegaskan bahwa hal itu bukanlah strategi promosi yang digunakannya. Dia bersama dengan dua orangnya hanya ingin membantu karyawannya yang kewalahan melayani pelanggan. Bayangkan dalam satu hari ludes terjual hingga hampir seribu porsi. "Kami buka jam 10 sampai jam 8 malam. Itu kami tutup karena habis. Mungkin yang bikin beda karena owner turun tangan langsung," tegasnya.
(Foto dok: Instagram Baksodjingkrak)
Untuk promosi dirinya hanya memberlakukan diskon 20 persen untuk setiap porsinya. Ada 7 jenis bakso yang ditawarkan, yakini bakso Djoget, Belanda, Telor, Urat, Urat Pedas, Sapi sedang dan Sapi kecil. Rata-rata per bola bakso dibanderol seharga Rp10 ribu. Bakso Djingkrak juga menghadirkan aneka gorengan yang bisa dikombinasikan dengan menjadi menu paket.
(Rani Hardjanti)