Pada tahun 2015, perseroan juga telah melakukan pemesanan enam kapal baru yang diserahterimakan secara bertahap mulai kuartal I–2016 dan satu kapal second hand yang telah diserahterimakan pada tanggal 18 Januari 2016. Pembelian kapal baru merupakan bagian dari strategi usaha TMAS seiring dengan pengembangan rute baru sekaligus sebagai upaya antisipasi untuk menggantikan kapal-kapal yang sudah tidak efisien.
Sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia, TMAS telah menjadi pionir dalam rangka mendukung program tol laut yang digagas oleh Pemerintah Jokowi –JK untuk mewujudkan negara poros maritim yang kuat.
Hal ini diwujudkan melalui fokus kegiatan operasional TMAS dengan pembukaan pelabuhan perintis di wilayah Indonesia Timur sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah yang berdampak terhadap penurunan biaya logistik dan mengurangi disparitas harga antar daerah.
Faty menambahkan TMAS berkomitmen menyediakan solusi terpadu yang menjamin pengiriman secara safe and on-time shipping delivery dengan dukungan layanan pelayaran yang inovatif ,kompetitif dan handal di Indonesia.
Salah satu langkah yang ditempuh Perseroan adalah melakukan penandatanganan Nota kesepahaman Pendulum Service on Time Schedule dan menggandeng lima operator pelabuhan yaitu Terminal Petikemas Domestik Belawan (TPKDB), Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Terminal Petikemas Makassar (TPM) dan Terminal Petikemas Bitung (TPB).