Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos Garda Oto Enggan Repot di Asuransi Jiwa

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 27 April 2016 |05:09 WIB
Bos Garda Oto Enggan Repot di Asuransi Jiwa
CEO Asuransi Astra Santosa (Foto: Dok. Asuransi Astra)
A
A
A


JAKARTA - Berbekal pengalamannya di berbagai lini bisnis, kini Direktur Utama PT Asuransi Astra Buana Santosa mulai memantapkan menancapkan kukunya di bisnis asuransi. Nama Garda Otto memang santer terdengar di kalangan asuransi automotif, namun tidak demikian dengan asuransi jiwa yang mereka punya.

Asuransi jiwa yang dimiliki Asuransi Astra Buana memang tidak banyak diketahui banyak orang, lantaran hanya menyasar kalangan tertentu. Lantas, apa alasannya dia enggan melebarkan sayap ke asuransi individu. [Baca juga: Kisah CEO Asuransi Astra dan Tips Suksesnya]

"Asuransi jiwa ritel itu rumit, sekarang banyak resep dokter dimanipulasi. Ada sakit apa, masa ada resep susu di situ, itu banyak yang kita tolakin akhirnya malah jadi ribut. Saya enggak mau bisnis asuransi yang ribut gitu. Ujung-ujungnya branding kita berantakkan, seolah saya mempersulit klaim. Intinya kita enggak mau orang keluar dari jalur bisnis asuransi," katanya kepada Okezone belum lama ini.

Menurutnya, jika masuk ke asuransi jiwa lewat perusahaan, maka akan ada pihak yang bisa menengahi jika terjadi masalah seperti itu, yakni HRD dari perusahaan terkait. Pasalnya, jika asuransi individu tidak jarang akan terjadi tuntut-tuntutan yang ujungnya merusak nama Asuransi Astra.

"Kalau pribadi kan saya sulit mengategorikan, masa kerjasama dengan ratusan rumah sakit, susah. Kalau mau kerjasama, rumah sakit harus standar saya, buat minimizing gitu," katanya.

"Kalau misalnya dia cukup besar, maka saya bilang pada perusahaan tersebut, tar dulu, saya kerjasama dengan rumah sakit yang banyak dipakai oleh karyawan dia, jadi service level saya bisa tentukan. Kalau pribadi, kan dia maunya di mana saja, nanti kalau tidak Kerjasama dia reimbursement, waduh sulit itu. Jadi individu lebih ribet," katanya.

Santosa melanjutkan, meskipun saat ini telah ada BPJS, namun dia tetap yakin industri asuransi masih memiliki kesempatan besar, meskipun masyarakat menengah ke bawah memang tidak lagi perlu. "Makanya saya masuk di perusahaan, individu enggak. Karena itu saya gencar promo di garda oto, karena kalau orang tertarik lalu mau masuk gardamedika, saya repot karena kita enggak jual yang individu," tutur dia.

Berdasarkan prisnsip terebut, Santosa mengaku tidak ingin repot jika hanya mengurusi asuransi yang tergolong tidak terlalu besar. Dia mencontohkan asuransi motor, yang hanya dilayani saat awal kredit.

"Kalau kredit kan nanti ditawari mau ikut Autocilin. Kenapa saya enggak jual individu, karena hanya Rp500 ribu per tahun, mereka beli trus saya survei, ongkos survei jauh lebih mmahal. Kalau enggak di survei, kalau motornya sudah hilang dia baru ikut asuransi gimana tuh? Kan pusing nanti," jelasnya.

Hal yang sama juga terjadi pada asuransi properti. Menurutnya, dengan tarif hanya 0,5 persen per mill, yang dapat ditarik untuk bangunan, maka pendapatan yang dihasilkan juga tidak terlalu besar.

"Karena tanah kan enggak bisa kebakar. Misal harga Rp500 juta, tanah sudah Rp200 juta, berarti bangunan Rp300 juta dengan hitungan per mill, saya cuma dapat berapa ratus ribu? Masa enggak di survei, nah kalau cuma berapa ratus ribu, ngirim survei ke situ udah tekor," tutur dia.

"Tapi kalau baru ngambil kredit ke developer, nempel itu masih worth it karena kredit kan 15 tahun, masuk dalam cicilan bulanan, simple. Saya percayakan saja ke bank, karena bank pasti ngecek, iyalah dia yang nanggung resiko," tambahnya.

Meski demikian, dia terkesan dengan literasi keuangan yang saat ini dilakukan oleh OJK. Menurutnya, dengan adanya literasi keuangan tersebut, cukup membantu menjelaskan meskipun hanya untuk dasar asuransi. "Tapi kalau untuk fitur kayak kita, ya nanti edukasi lagi, harus kita yang sampaikan. Tapi edukasi eksposurenya memang sudah banyak," jelas dia.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement