JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penandantanganan financial close proyek insfrastruktur PLTU Batang, Jawa Tengah ditunda. Perjanjian yang seharusnya dilakukan pagi ini ditunda hingga esok hari.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menuturkan, pembangunan infrastruktur kelistrikan PLTU Batang diharapkan selesai dalam 36 bulan. Dengan begitu, PLTU Batang akan mengamankan 30 persen cadangan listrik untuk Pulau Jawa.
"Kalau teknisnya tetap jalan. Dengan selesainya ini akan menambah pasokan untuk Jawa. Artinya, Jawa yang membutuhkan reserve margin (cadangan untuk antisipasi) 30 persen bisa terjaga," kata dia di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (8/6/2016).
Financial Close PLTU Batang ini telah mendapat penjaminan bersama dari pemerintah dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII). PLTU Batang sendiri memiliki daya 2x1.000 megawatt (mw) senilai USD4 miliar atau setara Rp52 triliun (kurs Rp13.000 per USD).
Proyek PLTU Batang yang menelan biaya hingga Rp52 triliun mendapat kucuran dana dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan beberapa sindikasi perbankan komersial internasional kepada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku Badan Usaha. Dengan tercapainya Financial Close ini, diharapkan proyek PLTU ini dapat segera melanjutkan pembangunan untuk mencapai target penyelesaian.
(Fakhri Rezy)