Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Omzet Pedagang Buku Bekas Turun 50% dibanding 2015

Dedy Afrianto , Jurnalis-Senin, 11 Juli 2016 |06:13 WIB
   Omzet Pedagang Buku Bekas Turun 50% dibanding 2015
Ilustrasi buku. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Jelang tahun ajaran baru, penjualan buku bekas mulai menggeliat. Hal ini tidak terlepas dari tingginya pengeluaran masyarakat yang bertepatan dengan Lebaran 1437 H. Masyarakat pun melirik buku bekas sebagai persiapan untuk menghadapi tahun ajaran baru 2016/2017.

Menurut salah seorang pedagang buku bekas, Jun, di Pasar Senen, Jakarta Pusat, omzet penjualan pun meningkat jelang memasuki tahun ajaran baru. Apabila biasanya omzet penjualan mencapai Rp5 juta per bulan atau rata-rata sekira Rp200 ribu per hari, kali ini omzet penjualan mencapai Rp1 juta per hari.

“Per harinya bisa Rp500 ribu sampai Rp1 juta lah. Banyak masyarakat yang cari juga,” kata Jun kepada Okezone.

Namun, apabila dibandingkan tahun lalu, penjualan ini turun hingga 50 persen. Penurunan ini tidak terlepas dari keputusan pemerintah DKI Jakarta untuk merelokasi para pedagang buku bekas Kwitang ke beberapa tempat seperti Blok M dan dan Pasar Senen. Akibatnya, omzet pedagang buku bekas turun drastis.

“Dibanding tahun lalu jauh turunnya. Turun sampai 50 persen,” imbuh Jun.

Kendati demikian, hingga saat ini buku bekas masih memiliki pangsa pasar tersendiri. Terutama bagi masyarakat Ibukota dengan kondisi perekonomian kelas menengah ke bawah.

“Meskipun turun tapi masih banyak yang minat. Nanti biasanya meningkat (sebelum hari pertama sekolah),” tutupnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement