JAKARTA - Saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) sepertinya saat ini tengah menjadi perhatian dari pelaku pasar. Sebab selama tiga hari perdagangan saham BEKS terus melonjak bahkan acap kali terkena auto reject.
Pada perdagangan Senin 8 Agustus, saham BEKS melonjak 71,79 persen menjadi Rp67 per saham. Padahal pada akhir pekan kemarin saham BEKS berada di posisi Rp108 per saham. Ternyata hal disebabkan aksi perseroan melakukan penawaran umum terbatas (right issue) pada harga Rp18,35 per saham. Sehingga harga teoritis BEKS dimulai pada level Rp39 per saham.
Sementara pada perdagangan kemarin, BEKS kembali terkena auto reject yang kini harga sahamnya berada di level Rp121 per saham. Kini saham BEKS tengah diawasi Bursa Efek Indonesia karena masuk dalam pergerakan saham yang tidak wajar atau UMA.
Menurut Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, fenomena saham BEKS tersebut hanya berdasarkan rumor semata terkait aksi perusahaan melakukan right issue, serta rencana perseroan yang akan menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten karena sahamnya telah dimiliki PT Banten Global Development sebesar 37,54 persen.
"Itu kan semua rumor on the street, jadi ini seperti euforia, kenaikannya enggak ditunjang dengan volume. Volumenya tidak terlalu besar bisa 5,5 juta lot lumayan," tuturnya saat dihubungi Okezone.
Oleh karena itu, William menyarankan agar investor berhati-hati jika ingin masuk ke saham BEKS. Sebab kini saham BEKS masuk UMA yang berpotensi berlanjut hingga suspensi jika lonjakan terus berlanjut.
"Untuk saham seprti ini lebih baik ketahui dulu resikonya. Risiko kan macam-macam, kalau sampai di suspensi kan uang kita berhenti. Karena tujuan suspensi itu untuk cooling down saham yang meroket," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)