Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menanti Sri Mulyani dalam Pengelolaan Utang Indonesia

Dedy Afrianto , Jurnalis-Kamis, 18 Agustus 2016 |12:59 WIB
Menanti Sri Mulyani dalam Pengelolaan Utang Indonesia
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini kembali berencana untuk menambah utang negara. Penyebabnya adalah karena mekanisme anggaran dalam RAPBN 2016 yang masih menggunakan sistem defisit.

Namun, peran Sri Mulyani sangat dinantikan dalam pengelolaan utang ini. Sebab, kunci dari pintu terhadap utang negara berada dalam tangan Sri Mulyani.

Hanya saja, apabila melihat kedekatan Sri Mulyani dengan petinggi sumber pendanaan di dunia, tampaknya jalan untuk mendapatkan utang bukanlah hal yang sulit bagi Sri Mulyani. Hal inilah yang dikhawatirkan justru akan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menambah utang Indonesia.

"Tapi kalau kita lihat di World Bank, maka ini akan menjadi jalan juga bagi Indonesia untuk menambah utang," kata Sekjen Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto di Kantor Fitra, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Saat ini, peran Sri Mulyani pun begitu dinanti. Diharapkan, kepemimpinan Sri Mulyani tahun ini berbeda dibandingkan ketika sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keuangan yang juga mengambil kebijakan menambah utang negara.

"Sri mulyani adalah kunci untuk melepaskan utang di Indonesia atau bahkan sebaliknya. Tapi ya jangan sampai seperti yang lalu menambah utang negara," tutupnya.

Seperti diketahui, dalam RAPBN 2017, target penerimaan adalah sebesar Rp1.737,6 triliun. Target penerimaan ini jauh lebih rendah dibandingkan belanja negara sebesar Rp2.070,5 triliun. Akibatnya, pemerintah perlu berutang kembali untuk menutupi defisit ini.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement