Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kesejahteraan Petani Butuh Dukungan Politik

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 26 September 2016 |11:07 WIB
Kesejahteraan Petani Butuh Dukungan Politik
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah Suryo Banendro mengakui jumlah lahan pertanian mengalami penyusutan 700 ha tiap tahunnya.

“Lahan itu ada yang beralih fungsi menjadi perumahan maupun industri. Bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada banyaknya lahan yang digunakan untuk permukiman,” ujarnya.

Namun, Suryo mengklaim, menyusutnya lahan pertanian itu tidak menurunkan produksi pangan di wilayah ini.

Pada 2014, Jateng mampu memproduksi 9,6 juta ton gabah kering panen (GKP), sedangkan pada 2015 meningkat menjadi 11,3 juta ton GKP. Di tengah lahan pertanian terus menyusut, pihaknya memodernisasi sistem pertanian agar produksi hasil pertaniannya tidak berkurang. Langkah yang dilakukan adalah petani diminta menanam bibit dengan varietas unggul sehingga jumlah produksinya akan bertambah.

“Kami juga akan menggunakan teknologi pertanian sekaligus melakukan pendampingan secara rutin,” katanya.

Dia tidak memungkiri bahwa jumlah rumah tangga petani di Jateng terus mengalami pengurangan karena banyak yang sudah beralih profesi. Ia mengaku untuk menumbuhkan anakanak muda berminat menjadi petani, pihaknya terus menyosialisasikan kepada pelajar maupun mahasiswa agar mereka ada ketertarikan menjadi petani.

“Termasuk program live in di perdesaan bagi mahasiswa,” katanya.

Sementara Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Pusat Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Edi Waluyo mengatakan, alasan petani beralih profesi sebenarnya disebabkan tidak ada kepastian harga dari hasil pertanian produksi.

“Bahkan tidak ada jaminan untung,” katanya.

Karena itu, kata Ketua Asosiasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Jawa Tengah ini petani perlu dibuatkan badan usaha petani, agar bisa mengembangkan produksi pertaniannya. “Ini demi kedaulatan petani yang ada di Jateng,” katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement