Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

INSPIRASI BISNIS: Usaha Loak Beromzet Rp700 Juta per Bulan

Danang Sugianto , Jurnalis-Minggu, 20 November 2016 |21:02 WIB
INSPIRASI BISNIS: Usaha Loak Beromzet Rp700 Juta per Bulan
Pengusaha Loak (Foto: Danang Sugianto/Okezone)
A
A
A

Sejalan dengan usahanya yang mulai menanjak, Didi juga semakin banting tulang menjalankan bisnisnya. Sebab dengan mulai merambah barang bekas lainnya, mau tak mau dirinya harus melayani tukang sampah yang ingin menjual barang bekas kapan pun selama 24 jam penuh.

"Lagi tidur, pagi-pagi buta digedor-gedor. Saya tidur cuma 3-4 jam sehari. tapi itu risiko, harus mau capek," tambahnya.

Kerja kerasnya itu pun mulai terbayarkan, pundi-pundi rezeki mulai menghampirinya. Bahkan dia juga bisa kembali mengembangkan bisnisnya dengan membeli mesin penggiling plastik bekas untuk menjadi biji plastik seharga Rp45 juta.

Mesin penggiling plastik itulah yang kini menjadi mesin penghasil uang terbanyak baginya. Sebab, Didi membeli sampah plastik hanya Rp2 ribu per kg, namun ketika sudah menjadi biji plastik dia bisa menjual ke pabrik hingga Rp11 ribu per kg.

"Malah kalau bijinya di-press lebih kecil lagi harganya bisa Rp18 ribu per kg," akunya.

Sementara untuk besi harga belinya sekira Rp2.500. Kemudian dijual ke pabrik untuk digiling kembali dihargai Rp3.400 per kg.

Setidaknya saat ini Didi telah mampu membeli barang rongsokan senilai Rp500 juta per bulan yang dikumpulkan di lahan miliknya seluas 1.000 meter persegi. Namun dari uang yang dikeluarkannya tersebut Didi bisa mengantongi omzet hingga Rp600-700 juta per bulan.

Setelah dikurangi biaya karyawan sebanyak 18 orang dan biaya operasional dan listrik, keuntungan bersih yang masuk ke kantongnya bisa mencapai Rp100 juta per bulan.

Dengan keuntungan sebesar itu tak heran Didi bersama dengan istri dan 2 anaknya kini hidup berkecukupan. Setidaknya saat ini Didi sudah memiliki 2 rumah pribadi, 5 truk, dan mobil untuk operasional bisnisnya, serta 2 mobil pribadi keluaran teranyar.

"Bisnis ini sebenarnya tidak akan mati 7 turunan. Sebab selama pabrik masih ada, proyek pembangunan masih banyak, masyarakat masih melakukan konsumsi, bisnis ini tidak akan pernah mati," tegasnya.

Kini Didi juga telah mendapatkan akses untuk menampung besi-besi bekas dari hasil beberapa proyek pembangunan gedung di sekitar Lebak Bulus dan jalan TB Simatupang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement