JAKARTA - Kementerian ESDM mencatat hingga saat ini realisasi penggunaan bahan bakar nabati (BBN) pada bahan bakar minyak (BBM) telah mencapai 2,52 juta kiloliter (kl). Walaupun masih lebih rendah dibandingkan target sepanjang tahun 2016 sebesar 2,9 juta kl.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, pemanfaatan BBN ini sebagian besar digunakan oleh BBM PSO (Public Service Obligation). Capaian ini pun merupakan yang tertinggi dalam sejarah pemanfaatan BBN untuk BBM di Indonesia.
"Jadi sampai saat ini 87% dari target. 90% PSO dan 10% non PSO. Dari tahun kemarin naik. Selama sejarah baru sekarang kita di atas 2 juta kl setahun," tuturnya di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Rida pun optimis realisasi tahun ini dapat mencapai 95%. Meskipun terdapat beberapa kendala, namun hal ini diyakini tetap dikebut hingga akhir tahun.
"Tahun lalu di bawah 1 juta. 2014 1,9 juta. Tahun ini mungkin bisa 2,8 sampai 2,9 juta. Kita ada sedikit delay waktu pengadaan biodiesel pada Mei, ada delay 3 minggu. Tapi tahun ini kita bisa 95% tercapai dari target," tuturnya.
Sementara itu, untuk biogas, Kementerian ESDM mencatat bahwa realisasi produksi telah mencapai 21,8 juta meter kubik per tahun. Realisasi ini mencapai 95% dari target 22,99 juta meter kubik per tahun.
Selain itu, pembangkit listrik tenaga bioenergi telah mencapai 1 895,7 mw. Jumlah ini mencapai 91% dari target 2.069,4 mw target sepanjang 2016.
(Dani Jumadil Akhir)