Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Alasan CEO Starbucks Mengundurkan Diri

Dhera Arizona Pratiwi , Jurnalis-Selasa, 06 Desember 2016 |00:08 WIB
5 Alasan CEO Starbucks Mengundurkan Diri
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

NEW YORK - Pendiri sekaligus CEO Starbucks Corp Howard Schultz mengundurkan diri pada Jumat, 2 Desember 2016 dan menyatakan akan fokus pada pengembangan kedai kopi high-end. Dia pun menyerahkan kepemimpinan pada Chief Operating Officer (COO) Starbucks Kevin Johnson, yang tergolong sebagai orang lama. Transisi ini akan resmi diberlakukan per 3 April 2017.

Pada awal pengumuman, cukup mengejutkan para investor. Bahkan, menyebabkan harga saham Starbucks anjlok hingga sekira 10%.

Dilansir dari laman Forbes, berikut sejumlah alasan yang diperkirakan menjadi bahan pertimbangan Schultz untuk mengundurkan diri dari CEO Starbucks:

1. Membangun konsep proses sangrai kopi (The Roastery) pada gerai-gerai Starbucks menjadi prioritas pertama Schultz. Konsep ini mendorong Starbucks menjadi kedai kopi ultra-premium. The Roastery pertama kali dibuka pada Desember 2014 di Seattle dan berhasil menarik bisnis perusahaan menjadi booming. Ketika itu Schultz mengatakan akhirnya akan ada 20 alat sangrai kopi di seluruh dunia.

Dibutuhkan seorang jenius nan obsesif untuk bisa membuat sebuah merek mewah baru, dan Schultz di usianya yang sudah menginjak 63 tahun jelas merasa harus memiliki setidaknya satu ide besar. Awal tahun ini, direktur Starbucks mengatakan ketika alat sangrai kopi di Seattle dibuka pada akhir 2014, Schultz terus mengirimkan mereka gambar yang menunjukkan para pelanggan berbondong-bondong sejak pukul 7 pagi. Selama bertahun-tahun pula Schultz telah membangun banyak nilai pemegang saham dan kecintaan pelanggan dengan mengikuti obsesinya.

2. Tangan lihai Johnson membantu memastikan Starbucks menjadi lebih baik pada strategi untuk inti pertumbuhan. Starbucks sekarang beroperasi lebih dari 24 ribu gerai di 75 negara di seluruh dunia, dengan pendapatan tahunan mencapai USD21 miliar.

Warna hijau menjadi penanda khas gerai-gerai Starbucks yang sekarang ada di mana-mana Namun, gerai-gerai itu bukan satu-satunya cara Starbucks mampu menghasilkan uang. Adapun cara lainnya adalah juga dilakukannya penjualan kopi dikemas di gerai. CEO Starbucks yang baru, Johnson lebih cenderung untuk mengatur proses, ulasan dan tujuan untuk memastikan itu terjadi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement