Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Alasan CEO Starbucks Mengundurkan Diri

Dhera Arizona Pratiwi , Jurnalis-Selasa, 06 Desember 2016 |00:08 WIB
5 Alasan CEO Starbucks Mengundurkan Diri
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

3. Komitmen Schultz yang mendalam pada isu sosial tetap menjadi bagian dari cerita Starbucks. Namun ada lebih banyak kebebasan untuk pemimpin perusahaan untuk mengejar beberapa inisiatif sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, Schultz telah membantu anak-anak muda daerah yang menganggur dengan mengadakan job fair, aktif dalam isu-isu veteran, meluncurkan program yang memudahkan barista Starbucks untuk menyelesaikan gelar sarjana online. Sebagian besar waktu, inisiatif tersebut menambah prestise Starbucks dengan konsumen.

Namun, upaya Schultz pada 2015 untuk memulai dialog nasional tentang hubungan ras tidak berjalan dengan baik, dan keinginannya untuk membuat suara masyarakat sipil di AS didengar, belum sepenuhnya berhasil. Bagaimanapun, dia mengaku akan tetap terlibat dalam pekerjaan sipil Starbucks. Schultz juga mengatakan baru-baru ini bahwa dirinya berencana untuk memperluas Schultz Foundation dari waktu ke waktu. Dengan demikian, cara ini secara paralel memberikan dirinya kesempatan untuk tetap aktif secara sosial.

4. Teknologi tempat kerja berkembang pesat. Starbucks telah dibanjiri oleh pujian dari para pelanggan dan investor dengan meluncurkan sistem pembayaran mobile. Pasalnya, sistem ini menjadi sangat populer dan mudah digunakan yang memungkinkan pelanggan menyelesaikan pesanan mereka lebih cepat. Itu merupakan inisiatif Kevin Johnson, dan kemungkinan bukan transformasi besar terakhir perusahaan. Sentuhan manusia akan tetap menjadi bagian besar dari kegiatan operasional Starbucks, tetapi interaksi antara teknologi dan konsumen terus berubah. Dengan membawa Johnson berperan sebagai CEO, Starbucks kini memiliki salah satu bos yang sangat memahami akan teknologi pada dunia ritel.

5. Howard Schultz adalah seorang yang kurang beristirahat. Sebagian besar dari reputasinya sebagai pedagang brilian dibangun pada kenyataan bahwa dirinya nayris tidak pernah beristirahat saat membangun Starbucks hingga berada pada puncak kesuksesan seperti saat ini. Ragam item baru terus bermunculan ke dalam menu Starbucks. Dasar tampilan dan nuansa dari sebuah gerai Starbucks terus berkembang. Bahkan, Schultz pernah menyampaikan bahwa masih ada banyak inovasi yang akan segera diluncurkan. Tentu segala bentuk inovasi baru tersebut nantinya akan dieksekusi oleh Johnson, CEO yang baru per 3 April 2017.

Hal itu dipandang baik bagi para pelanggan dan investor. Namun itu berarti bahwa jika orang yang nyaris tidak pernah istirahat akan merelakan sedikit demi sedikit perusahaan yang telah susah payah dibangunnya. Proyek lainnya yang belum diluncurkan, pasti akan selalu dinanti-nantikan.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement