JAKARTA - Menjaga eksistensi sebuah perusahaan memang bukan hal mudah, terutama bagi perusahaan-perusahaan aksesori. Pasalnya, seiring berkembangnya zaman, selera masyarakat akan sebuah aksesoris tidak lagi sama.
Meski demikian, sudah lebih dari tiga dekade G-Shock bertahan di pasar dan menjadi salah satu merek ikonik. Mereka berhasil melakukan kolaborasi budaya dan bertahan dari arus budaya yang terus berubah.
Dikembangkan oleh raksasa Jepang Casio, G-Shock berfokus pada daya tahan. G-Shock pertama kali diluncurkan pada 1983, DW-5000, dan dicap sebagai jam yang tidak bisa dihancurkan, setelah melewati serangkaian tes ketangguhan, termasuk menjatuhkan jam tangan dari helikopter.
Seiring berjalannya waktu, G-Shock pun mulai mengembangkan modelnya lebih luas lagi, mulai dari memasukkan teknologi terbaru, tenaga surya hingga Bluetooth. Namun, satu yang masih menjadi ciri khasnya adalah ketahanannya terhadap shock dan kekuatan jam tersebut.
Meskipun menargetkan konsumen outdoor, tetapi G-Shock tetap menjaga fashion dan fungsi yang sering digunakan para penduduk. Kemampuan beradaptasinya inilah, yang membuat G-Shock tetap bertahan dari serbuan produk-produk serupa di pasaran.