Selain para pejabat kementerian dan BUMN, kata Anas, para tamu lainnya adalah delegasi pemerintah daerah lain yang banyak berkunjung untuk melakukan studi banding.
"Memang ruang publik, seperti bandara, pendopo, dan lounge pelayanan publik kita jadikan etalase. Tamu yang berkunjung bisa langsung merasakan. Jika berminat, silakan membeli langsung ke perajinnya, pemkab tidak ikut-ikut dalam jual beli itu. Tugas kami hanya ikut membantu promosi. Terbukti banyak tamu yang berminat membeli, termasuk yang terakhir adalah Menhub setelah berkunjung ke Banyuwangi akhir pekan lalu," tutur Anas.
Sementara Kepala Bagian Humas Pemkab Banyuwangi Juang Pribadi menambahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor-sektor ekonomi kreatif tumbuh pesat di Banyuwangi.
Dia mengatakan industri furnitur tumbuh hampir 60 persen dari Rp193 miliar (2010) menjadi Rp304,1 miliar (2014). Industri kayu, barang anyaman bambu, rotan dan sejenisnya tumbuh hampir 50 persen dari Rp634 miliar menjadi Rp941 miliar.
Adapun subsektor ekonomi kreatif lainnya, seperti kuliner tumbuh 70 persen dari Rp475,76 miliar (2010) menjadi Rp811,7 miliar (2014). Adapun sektor jasa lainnya yang di dalamnya ada subsektor kesenian, hiburan, dan rekreasi tumbuh dari Rp403 miliar menjadi Rp564 miliar.
(Rizkie Fauzian)