Di sisi lain, Iwapi juga memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta menggunakan digital marketing sebagai strategi pemasaran untuk menembus pasar global. “Kami bekerja sama dengan Facebook untuk digital marketing dan situs belanja lainnya.
Tentu, semua ini bertujuan untuk merebut pasar global. Selain dengan digital marketing, kami juga mendekati semua kepentingan karena dunia usaha di Iwapi sangat beragam mulai dari kuliner, peternakan, handicraft, dan lainnya,” ucap Nita. Dia menuturkan, pemerintah juga harus mendukung perempuan pengusaha dengan memberikan kredit yang murah serta kemudahan dalam berusaha.
“Kalau kita pinjam ke bank, NPL pasti nol persen. Di Vietnam, Thailand, bunga kredit 2%. Pemerintah mereka sangat mendukung pengusaha. Seharusnya pemerintah melihat ini sehingga bisa pro kepada perempuan pengusaha,” tandasnya. Nita juga meminta agar Iwapi diikutsertakan dalam pembuatan kebijakan kepada pemerintah. Kebijakan yang dibuat harus mendukung kepada perempuan pengusaha di antaranya bunga kredit rendah.
“Saat ini Iwapi berada di 30 provinsi, 255 kabupaten/kota, dan sampai tingkat kecamatan di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 30.000 perempuan pengusaha yang terdiri atas 85% usaha kecil dan mikro, 13% usaha menengah, dan 2% usaha skala besar,” ucapnya. Founder Belowcepek.com Riana Bismarak mengatakan, digital marketing menjadi sangat penting dalam mengembangkan usaha.
Selain itu, pengusaha harus mau investasi untuk branding product agar semakin dikenal. “Kalau bisa, jangan menunggu pelanggan lewat toko saja. Sekarang digital marketing keharusan, harus punya website, media sosial, dan itu harus dipisah antara bisnis dan pribadi,” ujar Riana. (kmj)
(Fakhri Rezy)