Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan, Arif Prasetya. Menurut dia, meski pihaknya sampai saat ini belum memiliki data pasti mengenai jumlah kawasan kumuh di kota Bandung, namun diperkirakan jumlahnya memang masih banyak. “Kawasan kumuh tersebut biasanya berada di dekat pusat perkotaan dan cenderung dimulai dari titik kedatangan penduduk luar kota.
Misalnya di belakang Terminal Cicaheum, Astana Anyar, Tegallega, Kiaracondong, Cicadas, dan kawasan lainnya,” kata Arif. Mengenai hal tersebut, di 2017 ini pihaknya mengadakan program perbaikan 1.035 rutilahu yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Mulai dari memperbaiki kualitas bangunan tempat tinggal, ruang keluarga yang layak, hingga perbaikan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) umum. “Kami menganggarkan sekitar Rp7 miliar untuk perbaikan 1.035 rumah rutilahu. Setiap rumahnya diberikan minimal anggaran di kisaran Rp5 - 15 juta,” jelas Arif.
(Raisa Adila)