Laba Bersih BSM Capai Rp325,4 Miliar
Bank Syariah Mandiri (BSM) sepanjang 2016 membukukan lababersihsebesarRp325,4miliar atau naik 12,38% dibanding laba per Desember 2015 sebesar Rp289,6 miliar. Perolehan laba bersih tersebut selain berasal dari perbaikan kualitas aktiva produktif, juga ditopang oleh meningkatnya pendapatan bersih, pengendalian biaya overhead, serta penghematan biaya CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai).
“Kami bersyukur karena kinerja perusahaan tumbuh positif. Kinerja perusahaan juga diapresiasi lembaga luar, termasuk Pemerintah melalui penunjukan BSM sebagai satu-satunya bank syariah yang menjadi gateway tax amnesty dan agen penjual sukuk tabungan,” kata Direktur Utama BSM Agus Sudiarto.
Dia melanjutkan, perseroan juga berhasil membukukan laba operasional sebelum beban PPAP/CKPN sebesar Rp1,60 triliun. “BSM juga memperkuat rasio pencadangan dengan membentuk biaya penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) sebesar Rp1,17triliun. Dengan demikian, rasio cash coverage meningkat menjadi 67,25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 58,11%,” ungkap dia.
Sementara dari sisi kualitas aktiva produktif, BSM mencatatkan perbaikan non performing financing /NPF (gross ) dari 6,1% per Desember 2015 menjadi 4,9% per Desember 2016. Adapun NPF (nett ) turun dari 4,1% per Desember 2015 menjadi 3,1% per Desember 2016.