Temasek Holdings menembus setiap bagian dari perekonomian Singapura dan telah menjadi salah satu investor yang paling berpengaruh dan paling agresif di India dan China. Temasek membeli saham di China construction Bank Corp. dan Bank of China. Perusahaan investasi ini juga memegang sekitar 189 juta saham di Bank of America setelah mengonversi saham Merrill Lynch-nya.
Sejak 2002, ketika Ho menjabat sebagai CEO, dia telah membentuk perusahaan dengan pedoman kinerja yang lebih baik guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Hasilnya, ekuitas para pemegang saham pun naik dua kali lipat menjadi 90 miliar saham dari periode 2002 hingga 2007.
Pada 2009, dia mengundurkan diri sebagai CEO setelah hampir tujuh tahun di Temasek dan kapitalisasi pasar mencapai USD130 miliar perusahaan investasi milik negara Singapura. Posisinya pun digantikan oleh mantan CEO BHP Billiton Ltd. Charles W Goodyear, orang asing pertama yang menjalankan BUMN Singapura.
Namun, empat bulan transisi kepemimpinan, Dewan Direksi Temasek dan Goodyear berselisih. Dengan alasan ada perbedaan mengenai isu-isu strategis tertentu yang tidak bisa diselesaikan kedua pihak memutuskan untuk mengakhiri proses transisi kepemimpinan. Di tahun yang sama pula, Charles akhirnya mengundurkan diri dari Temasek, dan meninggalkan Ho Ching yang kembali naik menjadi CEO hingga saat ini.
(Martin Bagya Kertiyasa)