JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 119,5%. Laba bersih Adaro pada 2016 tercatat naik USD182,18 juta atau sekira Rp2,36 triliun jika mengacu kurs Rp13.000 per USD.
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan di BEI, Rabu (5/4/2017), laba bersih perseroan pada 2016 tercatat sebesar USD334,62 juta atau sekira Rp4,35 triliun dari sebelumnya USD152,44 juta atau sekira Rp1,92 triliun pada 2015.
Padahal, pendapatan perseroan mengalami penurunan 6% menjadi USD2,52 miliar dari sebelumnya USD2,68 miliar. Namun, perseroan terbantu keuntungan selisih kurs sebesar USD1,18 juta dari sebelumnya rugi USD7,01 juta.
Selain itu, perseroan juga tercatat mengalami peningkatan utang menjadi USD2,73 miliar dari USD2,6 miliar. Utang tersebut, terdiri dari utang jangka pendek sebesar USD644,5 juta dan utang jangka panjang sebesar USD2,09 miliar.
Adapun aset perseroan, tercatat naik ke USD6,52 miliar dari sebelumnya USD5,95 miliar. Aset tersebut merupakan gabungan dari aset lancar sebesar USD1,59 miliar dan aset tidak lancar sebesar USD4,92 miliar.
(Martin Bagya Kertiyasa)