Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Serap 3 Juta Tenaga Kerja, Industri TPT Nasional Jadi Jaring Pengaman Sosial

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Sabtu, 08 April 2017 |18:15 WIB
Serap 3 Juta Tenaga Kerja, Industri TPT Nasional Jadi Jaring Pengaman Sosial
(Foto: Ant)
A
A
A

JAKARTA - Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan industri yang termasuk dalam sektor padat karya berorientasi ekspor ini tengah diprioritaskan pengembangannya agar semakin berkinerja positif dan berdaya saing global.

“Industri TPT dapat menjadi jaring pengaman sosial karena banyak menyerap tenaga kerja, hingga saat ini mencapai tiga juta orang,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/4/2017).

Menurut Airlangga, pihaknya telah melakukan pemetaan atas paket kebijakan ekonomi yang dinilai masih belum terealisasi guna mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur nasional, termasuk industri TPT.

“Hal ini kami lakukan karena dalam tataran operasional masih terdapat satu komoditi yang diatur oleh berbagai institusi lain. Untuk itu perlu koordinasi sehingga tujuan paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah benar-benar bermakna bagi dunia usaha,” ungkapnya.

Kemenperin mencatat, pada tahun 2016, nilai investasi industri TPT mencapai Rp7,54 triliun dengan perolehan devisa yang signifikan dari nilai ekspor sebesar USD11,87 miliar dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 17,03 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur.

Apalagi, saat ini Kemenperin tengah menggodok regulasi khusus untuk industri padat karya berorientasi ekspor, di mana akan mengatur tentang pemberian insentif fiskal berupa investment allowance. “Jadi, pelaku usaha akan mendapatkan diskon PPh yang harus dialokasikan untuk ekspansi usaha,” jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement