Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Optimis Tingkat Pengangguran Terbuka Turun ke 5,6%

Petrus Paulus Lelyemin , Jurnalis-Selasa, 06 Mei 2014 |19:04 WIB
Pemerintah Optimis Tingkat Pengangguran Terbuka Turun ke 5,6%
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah optimis perolehan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2014 akan mencapai posisi 5,6 persen. Keyakinan tersebut didorong oleh pencapaian baik pemerintah yang tercatat berhasil menekan angka pengangguran hingga 5,7 persen.

Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UMKM Kementerian PPN/Bappenas, Rahma Iriyanti mengungkapkan proyeksi tersebut bisa dicapai jika pertumbuhan ekonomi berada pada level 5,8 persen.

"Lebih optimis dong. Kalau saya melihat target dari pemerintahan yang sekarang yang ditargetkan sampai 6 persen akan tercapai kurang dari 6 persen. Bisa mungkin kalau prediksi saya pribadi 5,6 persen tercapai," tutur Iriyanti ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Selain itu, terangnya, elastisitas lapangan pekerjaan yang diproyeksikan pemerintah tahun ini juga akan ikut mendorong target pencapaian tersebut. Pemerintah sendiri memproyeksikan elastisitas lapangan pekerjaan yakni 1 persen pertumbuhan ekonomi akan menyerap 220 ribu tenaga kerja.

"Kalau tahun lalu itu kan 1 persen pertumbuhan akan serap 290 orang. Tahun ini 220 orang. Ini kayaknya akan melebihi target kita," tukasnya.

Seperti diketahui, angka TPT yang baru saja dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan, angka pengangguran Indonesia kini telah mencapai 7,15 juta orang atau sebesar 5,7 persen, turun dari besaran 7,20 juta orang pada Februari 2013.

Walaupun memang, perubahan tersebut lebih didorong oleh perubahan metode perhitungan angka pengangguran BPS. Lembaga survei negara itu mengubah acuan angka laju pertumbuhan yang sebelumnya menggunakan besaran tahun 2000-2010 menjadi angka laju pertumbuhan tahun 2035.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement