Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cek Proyek Tol Bawen-Salatiga, Jokowi Tinjau Tebing Setinggi 50 Meter

Dedy Afrianto , Jurnalis-Sabtu, 08 April 2017 |17:38 WIB
Cek Proyek Tol Bawen-Salatiga, Jokowi Tinjau Tebing Setinggi 50 Meter
(Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan)
A
A
A

SEMARANG - Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno meninjau pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga yang merupakan Seksi 3 Tol Semarang-Solo bagian dari Jalan Tol Trans Jawa.

Turut mendampingi pada kesempatan tersebut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Achmad Herry Marzuki, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

"Jadi ini bagian dari jalan tol Jakarta-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Surabaya, dan Surabaya- Banyuwangi. Bawen- Salatiga sudah bertahun-tahun tidak bisa selesai karena masalah pembebasan lahan. Tapi alhamdulillah, tadi saya tanyakan, hampir rata-rata sudah 97-99% lahan sudah terbebaskan," tutur Presiden Joko Widodo, mengutip keterangan tertulis dari Kementerian PUPR, Sabtu (8/4/2017).

Dengan progres pembebasan lahan tersebut, Presiden Jokowi menargetkan pada akhir tahun 2018, Jalan Tol Jakarta hingga Surabaya sudah tersambung. Jalan tol ini akan dilanjutkan ke arah timur, yakni Tol Surabaya-Banyuwangi yang ditargetkan 2019 sudah selesai.

"Jadi tersambung dari ujung ke ujung di Pulau Jawa," tambah Presiden.

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi meninjau salah satu lokasi yang paling berat secara konstruksi di ruas tersebut, yaitu di sekitar jembatan yang melintasi Kali Tuntang. Di titik tersebut terdapat tebing yang sangat curam setinggi 50 meter sehingga harus dikupas dengan perkiraan jumlah 2 juta meter kubik tanah untuk mencapai standar kemiringan jalan raya. Saat ini pekerjaan pemotongan masih menyisakan sekitar 200 ribu meter kubik.

Jika tidak ada kendala cuaca yang berarti, Menteri Basuki menargetkan pemotongan tersebut sepanjang lebih kurang 500 meter dapat diselesaikan pada bulan Mei 2017, sehingga selanjutnya bisa operasional pada saat mudik Lebaran.

"Jalan tol Bawen-Salatiga kita upayakan untuk operasional saat mudik Lebaran 2017 yang akan datang. Hingga awal April 2017, progress konstruksi untuk Bawen-Salatiga sepanjang 17,50 Km telah mencapai 96,071%," jelas Menteri Basuki.

Jalan tol Semarang-Solo memiliki total panjang 72.64 Km sebagai bagian dari Tol Trans Jawa. Ruas ini dikelola oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ), kelompok usaha PT Jasa Marga. Ruas tol Semarang-Solo terdiri dari 5 seksi, yakni Seksi 1 Semarang - Ungaran (16,3 km), Seksi 2 Ungaran - Bawen panjang (11,3 km), Seksi 3 Bawen - Salatiga (18,2 km), Seksi 4 Salatiga - Boyolali (22,4 km) dan Seksi 5 Boyolali - Kartosuro (11,1 km). Saat ini untuk seksi 1 dan 2 telah telah beroperasi.

Jalan tol yang menghubungkan kota Semarang dan Solo tersebut memiliki arti penting bagi denyut nadi perekonomian di daerah yang dilintasi yaitu, Semarang, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo dan Solo dalam rangka memperkuat konektivitas mendukung potensi pengembangan wilayah, khususnya untuk peningkatan kelancaran arus barang dan jasa.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement