Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Setelah Jatim, Program Vokasi Industri Meluncur ke Jawa Tengah

Dedy Afrianto , Jurnalis-Selasa, 18 April 2017 |19:57 WIB
Setelah Jatim, Program Vokasi Industri Meluncur ke Jawa Tengah
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perindustrian siap meluncurkan kembali program pendidikan vokasi industri (link and match SMK dengan industri) di Jawa Tengah. Sebelumnya program vokasi yang dibuat dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dunia industri, pertama kali diluncurkan di Provinsi Jawa Timur.

"Perindustrian kan sudah mulai yang Jawa Timur. Nanti pada hari Jumat besok launcing lagi di Jawa Tengah,"ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto usai melakukan rapat koordinasi vokasi dalam rangka kebijakan pemerataan ekonomi di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Dalam menjalankan program vokasi industri dan sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 335 perusahaan industri.

Airlangga mengatakan, untuk program vokasi industri yang akan diluncurkan di Jawa Tengah kerjasama link and match akan dilakukan oleh 120 perusahaan dengan 356 SMK.

"Program mau dilauncing bersama-sama sehingga di dorong dari berbagai kementerian untuk mengsinkronkan program baik vocational traning dan vocational scholl,"tandasnya.

Sebagai informasi, pada awal peluncuran program pendidikan vokasi industri dilakukan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di wilayah Provinsi Jawa Timur. Untuk tahap pertama kegiatan peluncuran program pendidikan vokasi industri dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara 49 perusahaan dengan 219 SMK.

Setelah penandatangan perjanjian kerjasama itu, dilakukan penyelarasan kurikulum pendidikan sesuai kebutuhan industri serta penyediaan workshop, laboratorium, teaching, factory untuk praktek kerja industri bagi siswa dan magang industri bagi guru SMK. Kemudia penyediaan infrastruktur kompetensi di SMK serta pemberiaan sertifikat dari perusahaan industri kepada siswa SMK.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement