"Termasuk juga dengan industri kecil, kami akan fasilitasi untuk meningkatkan ekspor," ujarnya.
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono menuturkan, tantangan lain yang menghambat pertumbuhan investasi di sektor industri TPT, yakni masih adanya impor kain.
Untuk itu, Kemenperin menggandeng Kementerian Perdagangan untuk membatasi impor tekstil dalam rangka menjaga industri TPT dalam negeri tetap tumbuh.
Selain itu, Sigit menyebutkan, pihaknya juga bergerak ke hulu untuk mendorong pertumbuhan industri tekstil domestik.
"Kami pun mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap menggunakan produk dalam negeri sebagai dukungan untuk pertumbuhan industri TPT nasional," imbuhnya.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mengajak masyarakat untuk tidak gengsi membeli produk-produk buatan dalam negeri.
Pasalnya, saat ini banyak industri dalam negeri yang sudah mampu menunjukkan taringnya dalam persaingan di pasar dunia. Jokowi mencontohkan, salah satu industri tekstil kebanggaan Tanah Air adalah PT Sritex yang mampu memasarkan produknya ke seratus negara di dunia.
Selain itu, juga dipercaya memproduksi pakaian militer untuk sejumlah negara seperti Jerman, Swedia, Belanda dan negara-negara di Eropa lainnya.
(Fakhri Rezy)